Kekasihku Korban Si Valentine
Oleh: I Gede Karsa
“Surya di ufuk timur masih ada tapi Surya di dalam hidupku kini telah hilang bersama timbunan tanah di peristirahatan untuk selama-lamanya bagi Surya kekasihku’’
Dewi, itulah panggilanku, aku adalah seorang wanita yang lemah dan kurang beruntung yang selalu membenci hari valentine dalam hidupku dan Surya itulah nama laki-laki yang telah berhasil mencuri hatiku, laki-laki yang sangat aku cintai dalam hidupku. Valentine yang harusnya membahagiakan dalam hidupku dan menjadi saksi kekuatan cinta aku dan Surya harus menjadi duri
yang menggores
luka di dalam hati, menjadi asam yang membuat perih luka bila terkena karena
tepat hari Valentine, maut telah merebut pujaan hatiku Surya dari hidupku.
Aku tidak pernah menyangka bahwa semua ini akan
menimpa diri Surya. Hari itu tepat sebelum acara resepsi dimulai, kecelakaan
merenggut nyawa kekasihku Surya, tepat di depan mataku. Surya
harus menjadi korban karena menyelamatkanku
kekasihnya. Tubuh Surya terjatuh di jalan dan kakinya pun terlindas truk yang ingin menabrakku hingga hancur. Perih dan hancur hatiku melihatnya seperti ini.
kekasihnya. Tubuh Surya terjatuh di jalan dan kakinya pun terlindas truk yang ingin menabrakku hingga hancur. Perih dan hancur hatiku melihatnya seperti ini.
Ternyata aku di kelilingi orang-orang yang seperti harimau berbulu domba
mereka hanya baik di hadapanku tapi diam-diam mereka merencanakan
kematian bagiku tepat di hari bahagiaku bersama Surya. Sungguh manusia yang tak punya
hati nurani,
tega merusak kebahagiaanku bersama
Surya hanya karena dendam yang menutupi akal dan pikirannya. Iri hati telah
merasuki hati mereka sehingga tega melakukan ini semua kepadaku.
Surya sebenarnya sudah mengetahui semua rencana ini tapi ia
tidak memberitahunya padaku. Tepat satu hari sebelum hari kebahagiaan kami tiba, sebuah surat kaleng
ditemukan oleh Surya saat ia berkunjung ke rumahku 2 hari yang lalu. Didalam surat kaleng itu ditulis ‘’Hari bahagiamu akan menjadi tetesan air mata, pusakanlah
hari ini kamu melihat indahnya dunia karena esok kamu hanya bisa melihat dunia
yang gelap’’ Hal yang paling kuingat dan akan selalu membekas ketika ia hendak pulang
dari rumahku, ia merasa berat meninggalkanku pulang, dia berlari ke arahku dari pagar rumahku dan memelukku sangat erat lalu
berkata, “Dewi, aku mencintaimu sampai akhir hayatku, sekalipun maut akan
memisahkan kita, cintaku padamu takkan pernah padam dan akan selalu hidup”.
Aku sangat terkejut dengan apa yang
dia lakukan, tumben sekali Surya memelukku dan menangis seperti ini lebih lagi
setelah aku mendengar yang dia ucapkan, aku pun bertanya pada Surya, “Ada apa denganmu,
sayang ? Kita takkan pernah terpisah. Jangan pikir yang macam-macam sayang,
istirahatlah yang banyak karena besok adalah hari bahagia kita, besok kita akan menikah, kita akan hidup bahagia
berdua selamanya, kita akan merajut cinta bersama”.
Ia mengangguk
sambil memelukku dengan sangat erat
sekali. Hal itu membuat pikiranku menjadi pusing tapi cepat-cepat
aku menghilangkan pusing itu dengan
berpikir positif itu karena aku tak mau itu mengganggu
kesehatanku untuk hari bahagiaku
bersama Surya. Tanpa kusadari, itulah percakapan dan pelukan
terakhirku dengan Surya. Bodohnya, setelah aku baru sadar setelah membaca surat permintaan maaf darinya karena
menyembunyikan masalah ini dariku,
Surya tidak mau aku terbebani dengan masalah ini.
Nasi telah
menjadi bubur, mau kata apa lagi,
semua sudah terjadi. Surya yang sudah meninggal tidak akan pernah bangkit lagi dari tidur
panjangnya di dalam tanah. Ia sudah tenang di alam
sana menjadi malaikat yang menghuni surga. Sekalipun
aku sudah berhasil mengikhlaskan kepergiannya namun mengingat hari valentine 14 Februari 2016 sama aja
membuka luka lama pada peristiwa tragis yang menimpa kekasihku Surya. Inilah surat
yang aku ciptakan untuk Surya sang
Pujaan Hatiku.
“Surya
kekasihku tercinta, meski ragaku dan ragamu kini sudah terpisah, kamu tak lagi menjadi surya yang menyinari
hari-hariku disini. Namun, satu hal yang perlu kamu tahu, cintaku padamu
takkan pernah pudar, selamanya
‘’Suryadi (Surya Dewi) akan selalu ada, dimana ada dimana ada Surya, selalu
ada Dewi sekalipun
hanya dalam hati.Surya, perlu kau tahu, air mata valentine ini akan mengantar kepergianku dan jika waktu itu
tiba, tunggulah aku di kehidupan abadi kita untuk selamanya. I Love you Surya.’’
''Cinta adalah dia yang rela berkorban demi dia yang mereka cintai, karena itu akan sangat berarti baginya ketika nanti kamu tak ada lagi di sampingnya, mereka akan selalu mengenang kamu dan kamu akan selalu dia cintai'' (karsa)